Danibu hamil yang paling banyak melakukan kunjungan antenatal care adalah ibu yang pekerjaannya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 33 orang (38,82%). Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care adalah ibu hamil yang memiliki pendidikan SMA yaitu sebanyak 28 orang (32,94%

KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL RESIKO SOP/ / UKM /2020No. Revisi 0TanggalTerbit Januari 2020Halaman 1/2UPT PUSKESMASNGAWI PURBA Merry PuspitaNIP 19780525 200604 2 009  kunjungan ke rumah ibu hamil sejak kehamilan muda danterutama sejak umur kehamilannya 34-36 minggu bagi ibuhamil tidak pernah memeriksakan kehamilan karena oleh tenaga kesehatan pada ibu hamil resiko tinggisehingga dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayiyang sehat dan memperoleh kesehatan yang Keputusan Kepala Puskesmas Ngawi Purba No SK/ /UKM/ 2020, KIA Depkes RI tahun 2009Buku KIA Kab Ngawi 2014Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes RI 2014 / Bahan kohort kohort /Doppler kain pengukur tinggi fundus pengukur mempersiapkan alat dan ibu hamil yang tidak datang ke rumah ibu pelayanan sesuai dengan hasil pelayanan Antenatal pelayanan tindak lanjutKONSELINGPENCATATAN
pengabdianmasyarakat ini adalah mahasiswa melakukan kunjungan rumah ibu hamil sebanyak empat kali yaitu periode hamil, nifas, bayi baru lahir dan program keluarga berencana. Jumlah. Jumlah ibu hamil resiko tinggi 28 orang yang terdiri dari 16 ibu hamil wilayah Puskesmas Windusari dan 12 ibu hamil di wilayah
Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Jan 5, 2022 Tinjau pada Mei 1, 2019 Waktu baca 3 menit Bagi ibu hamil apalagi hamil anak pertama biasanya cukup bingung tentang jadwal pemeriksaan kehamilan yang harus dijalani. Jadwal pemeriksaan kehamilan atau disebut juga Antenatal Care ANC dapat bervariasi tergantung dokter kandungan yang menangani. Kapan sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan? Akan tetapi, WHO dan Kementerian Kesehatan RI sangat menyarankan agar setiap ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4-8 kali pertemuan. Jadwal pemeriksaan kehamilan tersebut dapat terbagi menjadi 1 kali pada trimester pertama kehamilan1 kali pada trimester kedua kehamilan2 kali pada trimester ketiga kehamilan Jika kondisi kandungan ingin terus dipantau secara optimal, ibu hamil juga bisa melakukan cek kandungan sebanyak 8 kali selama kehamilan yang terbagi menjadi 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu. Kemudian, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan. Jadwal pemeriksaan kehamilan berdasarkan usia kehamilan Usia 8-12 minggu Usia kehamilan 8-12 minggu merupakan tahap awal kunjungan pemeriksaan kehamilan. Untuk pemeriksaan awal, ibu hamil akan ditanya mengenai riwayat kesehatan secara menyeluruh, mulai dari diri sendiri hingga riwayat keluarga. Hal ini termasuk pemeriksaan fisik, berupa pemeriksaan panggul, pemeriksaan laboratorium, seperti tes golongan darah dan hemoglobin Hb, skrining infeksi menular seksual, dan tes urine. Jika Anda tidak ingat pasti kapan Hari Pertama Haid Terakhir HPHT, maka pemeriksaan USG akan dianjurkan untuk membantu menentukan berapa usia kehamilan serta perkiraaan tanggal persalinan. Usia 15 sampai 20 minggu Pada periode ini, Anda akan disarankan untuk periksa USG kehamilan antara 18 dan 20 minggu guna melihat organ-organ janin dan mengukur pertumbuhan janin dan plasenta. Usia 27 atau 28 minggu Pada periode usia kehamilan 27-28 minggu, Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tes glukosa darah untuk menyaring ada tidaknya diabetes gestational. Hemoglobin mungkin juga diperiksa ulang. Beberapa penyedia melakukan pemeriksaan panggul. Usia 28-36 minggu Setelah 28 minggu, kunjungan prenatal terus dilakukan dan lebih sering yakni setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu. Dokter atau bidan akan terus mencatat pertumbuhan janin, mendengarkan detak jantung janin, dan akan memeriksa posisi janin. Usia 36 minggu Pada jadwal pemeriksaan kehamilan minggu ke-36, bidan atau dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Skrining tes untuk infeksi menular seksual dapat diulang pada kunjungan ini. Pemeriksaan lain ketika memasuki usia kehamilan ini termasuk posisi dan ukuran janin. Jika kepala janin tidak berada di bawah, bidan atau dokter biasanya menyarankan latihan agar janin mengubah posisinya, atau menyarankan manipulasi fisik yang disebut versi eksternal. Usia 36 sampai 40 minggu Pemantauan berat badan dan tekanan darah, dan ukuran janin, posisi, dan detak jantung janin. Dokter atau bidan mungkin juga memeriksa leher rahim Anda untuk melihat pelebaran. Usia kehamilan di atas 40 minggu Apabila kehamilan melewati tanggal taksiran persalinan, dokter mungkin menawarkan pengujian "post-dates", termasuk tes nonstress, USG, dan profil biofisik untuk selanjutnya perlu dilakukan tindakan atau sekedar observasi. Agar kehamilan Anda optimal lakukan tips berikut Lakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala dan teratur Bagi suami gunakan kondom ketika berhubungan dengan istri yang sedang hamil Jangan merokok, minuman beralkohol dan obat-obatan kecuali obat yang dianjurkan dokter selama kahamilan Sejak trimester pertama minumlah suplemen asam folat 2800 mcg 2,8mg dan besi Fe elemental 120 mg sekali sehari Sejak trimester kedua tambahkan suplemen kalsium 1,5-2 gr guna mencegah angka kejadian preeklampsia Vaksinasi atau suntik tetanus toksoid TT, dua kali dengan jarak antar pemberian 1 bulan 4 minggu Mengikuti senam hamil,yoga atay berenang Pertambahan berat badan harus sesuai dengan arahan dokter dan ahli gizi Hindari pemakaian cairan pembersih vagina douching atau memasukkan jari ke dalam vagina saat membersihkannya Kurangi konsumsi kafein 300mg per hari Jangan menggunakan sepatu berhak tinggi Lakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala sesuai jadwal pemeriksaan kehamilan supaya Anda dan janin Anda selalu sehat hingga hari persalinan tiba. 8 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat KUNJUNGANBIDAN DESA BUNGKULAN KE RUMAH IBU HAMIL DENGAN RESIKO TINGGI SANG MENTARI 03 Januari 2022 12:20:09 WITA. Senin, 3 Januari 2022 Bidan Desa Bungkulan melakukan kunjungannya ke rumah ibu hamil dengan resiko tinggi di Banjar Ancak dan Dauh Munduk. Dalam kunjungannya, bidan desa Bungkulan melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi Menurut Depkes RI 2005, kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini dapat diartikan ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau sebaliknya petugas kesehatan yang mengunjungi ibu hamil di rumahnya atau posyandu. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi dalam beberapa tahap, seperti Kunjungan baru ibu hamil K1 Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan pada trimester I, di mana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu. Kunjungan ibu hamil yang keempat K4 Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar pada trimester III, di mana usia kehamilan > 24 minggu. Selanjutnya menurut Depkes RI 2009, kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi kontak sebagai berikut Minimal 1 kali pada trimester pertama K1, usia kehamilan 1 sampai 12 minggu. Minimal 1 kali pada trimester kedua, usia kehamilan 13 sampai 24 minggu. Minimal 2 kali pada trimester ketiga, usia kehamilan > 24 minggu. Menurut Manuaba 1998, jadwal pemeriksaan antenatal adalah sebagai berikut Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. Pemeriksaan ulang; 1 Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan, 2 Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan, 3 Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.

dilakukankunjungan ke rumah atau layanan daring. Di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Maros, kader dan tenaga kesehatan melakukan kunjungan ke rumah terutama untuk memantau ibu hamil dengan risiko tinggi (risti). Sementara itu, di Kabupaten Badung, kunjungan ke rumah oleh kader tidak dilakukan karena ada ambulans keliling di setiap

Visitas ao recém-nascido no hospital Os primeiros dias após o parto são fundamentais para os pais e para o bebé. Atualmente, no caso de parto normal sem complicações, a mãe e o bebé podem estar em casa ao fim de 2 dias e, no caso de uma cesariana, ao fim de 3 dias após o nascimento, aproximadamente. O nascimento de um bebé é um acontecimento feliz mas que também pode gerar muita ansiedade nos pais, especialmente, os de primeira viagem, para os quais tudo é novidade. Muita gente irá tentar dizer-lhes como devem fazer para serem “bons pais” mas, o essencial todos sabem fazer estar atento e cuidar com muito carinho das necessidades do bebé mas também da mãe e, naturalmente, do pai e dos irmãos. Antecipar e organizar Alguns casais organizam muito bem os dias a seguir ao parto ainda durante a gravidez quem fica responsável pela gestão das visitas no hospital/ maternidade e em casa, quem vai às compras e prepara as refeições, quem dá banho ao novo bebé, quem vai buscar os outros filhos ao jardim-de-infância ou à escola, entre muitas outras pequenas tarefas que compõem os dias de qualquer família. A gestão das visitas Nos primeiros dias, a gestão das visitas é um ponto melindroso e que deve ser devidamente planeado para não haver mal-entendidos, especialmente com os familiares e amigos mais chegados que, simpaticamente, anseiam por conhecer o bebé. Para os pais, são momentos de alegria mas também cansativos e stressantes. Os primeiros dias Nos primeiros dias, o recém-nascido está a adaptar-se a uma nova realidade, fora do conforto do útero e a estabelecer as suas primeiras rotinas do sono e alimentação, a mãe a recuperar do parto, a lutar contra os efeitos das hormonas, a pensar se está a fazer tudo bem e dedicada aos cuidados como a amamentação e o pai responsável pela casa e pelos outros filhos, que também têm que se adaptar à chegada de mais um elemento que vai, como toda a certeza, concentrar as atenções. São dias exigentes para todos, sem exceção. Velar pela comodidade e tranquilidade da mãe e do bebé é um papel que pode ficar para o pai. Muitas vezes, isso significa gerir com sensibilidade as visitas no hospital/ maternidade e durante as primeiras semanas em casa. O nascimento de um bebé é um momento íntimo, de grande cumplicidade do casal onde se misturam variados sentimentos e emoções. E a gestão de tudo isto exige tempo e tranquilidade. A necessidade de limitar o número de visitas e o tempo de cada visita pode não ser bem entendido por todos. É importante que as visitas compreendam que não estão a ser afastadas. Mas sim que o casal, e o bebé, precisam de espaço e de tempo para se adaptarem, para se conhecerem mutuamente, para encontrarem a sua forma de fazer as coisas e para estabelecerem uma nova dinâmica familiar.

Kondisiini ditandai dengan ditemukannya kandungan protein pada air seni ibu hamil. Jika ini terjadi, penderita berisiko mengalami komplikasi seperti gagal jantung kongestif, gangguan penglihatan, stroke, kejang, dan masalah ginjal atau hati. 3. Hipertensi Gestasional. Ibu hamil penderita hipertensi gestasional mengalami tekanan darah tinggi
KEGIATAN PERKESMAS KUNJUNGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI SOP PUSKESMAS KARANGMALANG Tgl Terbit Halaman Tanda tangan Ka Puskesmas Sukaca NIP 19700305 200701 1 017 1. Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan bila dibandingkan dengan Ibu Hamil yang normal 2. Tujuan Sebagai acuan dalam menentukan factor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karangmalang No……….tentang……… 4. Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pusaka, Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2002. 5. Prosedur Tetap a. Petugas menerima kunjungan ibu hamil di Ruang KIA setelah mendaftar di loket pendaftaran b. Petugas melakukan Anamnesa 1 Menanyakan Identitas 2 Menanyakan riwayat kehamilan yang sekarang dan yang lalu 3 Menanyakan riwayat menstruasi 4 Menanyakan riwayat persalinan yang lalu dan pemakaian alat kontrasepsi 5 Menanyakan riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga 6 Menanyakan keluhan pasien 7 Mempersilahkan Ibu Hamil ke Labolatorium untuk periksa Hn dan golongan darah untuk Bumildengan K1, pemeriksaan Hb diulang pada umur kehamilan trisemester III, serta pemeriksaan labolatorium lainnya seperti proteinurin, reduksi urin atas indikasi. c. Petugas melakukan pemeriksaan 1 Tinggi badan, berat badan, LLA, Tekanan darah. 2 Petugas melakukan inspeksi kepada pasien 3 Mengukur ukuran panggul bila ada indikasi TB <145cm 4 Memeriksa TFU, posisi janin, presentasi janin 5 Pemeriksaan DJJ 1 d. Petugas memberikan Imunisasi TT1 sambil memberitahukan ulangan TT2 yang akan dating e. Petugas memberikan penyuluhan gizi bumil, Hygiene perorangan, perawatan payudara selama kehamilan, pentingnya periksakan kehamilan secara rutin sesuai umur kehamilan, pesan supaya pada saatnya nanti melahirkan di tenaga kesehatan. f. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada status 6. Diagram alir 7. Dokumen terkait 8. Unit Terkait 9. Rekaman historis Perubahan No Isi perubahan 2 Tgl diberlakukan 3
Pelaksanaankunjungan rumah : 1. Mempelajari data ibu hamil/ ibu bersalin/ ibu amsa nifas 2. Menyiapkan alat bantu, materi KIE, dan lain-lain 3. Mengucapkan salam dan beramah-tamah 4. Menyampaikan tujuan kedatangan 5. Menjelaskan kepada ibu hamil petingnya pemeriksaab kehamilan kebidan, dan mengajukan beberapa pertanyaan apakah telah mengerti. 6.
Enfermaria e ApartamentosUnidade Horário Número de visitantes Enfermaria 9h às 21h Dois visitantes por vezApartamentos 9h às 21h Dois visitantes por vezAcompanhante é permitido a permanência apenas de um acompanhante. Não é necessária autorização para a troca de acompanhantes. As trocas podem ocorrer das 8h às 21h. Durante o horário de visitas é permitido até seis visitantes, sendo dois de cada vez. No período de visitas ao paciente podem ficar até 3 pessoas no quarto, contando com o acompanhante. Pacientes em Isolamento Respiratório Covid-19, Influenza, entre outras doenças não recebem visitas, possuem apenas acompanhante. A situação pode ser revista e reorientada de acordo com o contexto da pandemia COVID 19. UTI’s As UTI’s do HOME sempre tiveram como parte de sua missão a humanização no atendimento a pacientes internados. Entretanto, o surgimento da pandemia trouxe a necessidade de mudanças para garantir a segurança dos pacientes internados. Em função de uma redução do número de internações por Covid-19 no Hospital HOME, além de menor número de casos no Distrito Federal, as UTI’s A e C estão com as visitas de familiares liberadas. Ressaltamos que estas condições podem ser modificadas a qualquer momento, de acordo com a situação da pandemia no Distrito Federal. UTI A – Localizada no Bloco A – leitos 01 a 30 O horário de visita é das 11h às 18h – Durante esse período é permitida a visita de até quatro pessoas, sendo duas de cada vez. Das 11h às 12h o médico intensivista prestará esclarecimentos sobre o estado de saúde do paciente aos acompanhantes/familiares. UTI C – Localizada no Bloco C – leitos 31 a 40 O horário de visita é das 11h às 18h – Durante esse período é permitida a visita de até quatro pessoas, sendo duas de cada vez. Das 11h às 12h o médico intensivista prestará esclarecimentos sobre o estado de saúde do paciente aos acompanhantes/familiares.
7LG9. 175 357 144 133 282 93 426 3 69

kunjungan rumah ibu hamil